Dampak Tayangan Kekerasan di Televisi




Banyak sekali acara televisi yang menampilkan tentang kekerasan. Padahal tayangan kekerasan apapun bentuknya (sinetron, film, olahraga, kartun, berita kriminal, dll) memiliki dampak yang cukup serius. Bahayanya begitu nyata, pengaruhnya bisa merusak terutama untuk anak-anak.

Pernah terdapat kasus anak berumur 7 tahun yang men"smackdown" adiknya sehingga leher adiknya patah dan jiwanya tak tertolong lagi. Ternyata dia meniru adegan yang ada di televisi.

Hasil penelitian oleh Dr. Brandon Centerwall dari Universitas Washington memperkuat survei itu. Angka kekerasan ternyata berbanding lurus dengan dengan semakin banyaknya Acara kekerasan di televisi. Di Kanada dan Amerika tingkat pembunuhan di antara penduduk kulit putih naik hampir 100%. Dalam kurun waktu sama, kepemilikan televisi meningkat dengan perbandingan yang sejajar. Di Afrika Selatam, siaran televisi yang baru diizinkan tahun 1975, tingkat pembunuhan juga meningkat 130% dalam kurun waktu 1975-1983. Padahal sebelum tahun 1975 angkanya justru turun dari tahun ke tahun.

Memang hal ini tidak langsung berdampak pada orang-orang dewasa pelaku pembunuhan tetapi pengaruhnya sedikit demi sedikit tertanam pada pelaku sejak mereka masih anak-anak. Dengan begitu ada tiga tahap kekerasan yaitu awalnya meningkatnya kekerasan pada anak-anak, meningkatnya kekerasan pada remaja, dan akhirnya merebaklah kejahatan pembunuhan saat sudah dewasa.

Untuk kita semua harus pandai membentengi diri agar tidak terkena dampak buruknya. Tentunya juga kita harus bisa memilah-milah acara televisi yang bisa bermanfaat bagi kita.


Share:

0 comments:

Post a Comment