Hollow World
Pada
suatu masa, hidup seorang gadis di sebuah desa nan jauh di balik gunung. Maya,
nama gadis itu, sangat gusar hatinya. Gusar dan sakit akibat pengkhianatan Sang Pangeran yang dicintainya. Ia bingung,
harus ia ceritakan pada siapa keadaan di hati rapuhnya.
Pada keluarganya, tidak mungkin. Sejak awal, keluarganya menentang hubungan
sang gadis dengan sang pangeran.
Di desa
itu, hidup pula seorang penyihir sakti di dalam sebuah gua dengan stalaktit dan stalakmit yang
indah. Aku harus menemui penyihir itu, pikir Maya. Sampai di tempat si
penyihir, Maya tak perlu bercerita mengenai masalah hatinya. Si penyihir langsung
menawarkan sebuah alat dengan keajaiban mampu berkomunikasi dengan orang luar
tanpa harus bertemu. Namun, untuk mendapatkan alat ajaib itu, gadis ini harus memberi sebagian hartanya pada si penyihir setiap bulan. Sang gadis setuju. Sebelum pergi,
si penyihir memperingatkan Maya untuk membagi waktu dengan baik dan tidak
melupakan orang di sekitarnya.
Sesampainya
di rumah, si gadis mampu menciptakan dunianya sendiri bersama pengguna alat dari
penyihir, “Dunia Maya”. Dunia yang ia anggap sebagai “ruang tanpa batas” untuk
mengekspresikan segala yang ia rasakan, meskipun pada orang-orang yang tak ia
kenali. Awalnya, ia merasa beban di hatinya berkurang. Lama-kelamaan, bebannya
bertambah tatkala orang-orang mencela apa yang ia ceritakan, menghujatnya,
menghina, dan segala sumpah serapah untuknya. Akibat tak menghiraukan
peringatan si penyihir, kini Maya terjebak dalam dunianya sendiri. Ia
terkurung, tak biasa keluar dari dunia itu. Si gadis sampai lupa tujuan hidupnya. Ia hanya mengomentari apa yang ditulis
orang seenaknya. Orang yang terjebak seperti Maya ibarat Hollow, kosong jiwanya.
Kamila Munna
0 comments:
Post a Comment