Tentang Persahabatan
Persahabatan merupakan suatu hubungan dimana beberapa orang memutuskan untuk saling mempercayai yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung.
Seorang sahabat tidak membutuhkan kata "terimakasih" dan "maaf" ketika sahabatnya menolong ataupun membuat kesalahan. Status sahabat tidak perlu dibuat dengan seperti layaknya status pacar. Sahabat terjalin atas
pemahaman hati.
Hubungan persahabatan dapat tidak lebih rumit jika dibandingkan dengan keluarga. Lagipula, kita tidak harus bersamanya seumur hidup, kecuali kitalah yang memilihnya dan sebaliknya. Saat-saat suntuk adalah salah satu momen yang pas dijadikan waktu untuk berkumpul dengan sahabat, entah sekedar nongkrong bersama atau berlibur ke tempat yang indah.
1. Teman-teman kita adalah diri mereka, kitalah yang harus menerima atau meninggalkan
Tidak ada aturan yang membuat teman kita melakukan ini atau itu, jadi jika teman ini tidak berarti apapun, maka mundurlah pelan-pelan dari persahabatan itu. Menerima atau meninggalkan adalah pilihan yang tepat ketika mereka datang. Jika kita mencintai mereka, tetaplah berteman dan terimalah kekurangannya.
2. Jika ingin menjadi seorang teman, jadilah teman yang baik
Kita harus menerima teman kita apa adanya, tetapi ada aturan untuk kita. Kita harus menjadi teman yang baik untuk sahabat kita. Tentu saja ada banyak kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi teman yang baik. Salah satunya kita harus menjadi pendengar yang baik, positif dan suportif, loyal, bersimpati, dan dapat diandalkan. Kita bisa menunjukkan dukungan dengan meluangkan waktu untuk teman, seberapa pun sulitnya.
3. Carilah teman yang menyukai kebenaran
Lebih baik untuk tidak memiliki teman daripada memiliki teman yang membuat kita malu. Tidak usah berpura-pura bahwa kita tidak akan dipengaruhi oleh mereka, atau kita berbeda. Jika kita sangat berbeda, untuk apa bergaul dengan mereka? Perilaku kita akan dipengaruhi oleh orang-orang yang terdekat dengan kita.
4. Kemarahan tidak akan menolong siapapun
Saat salah seorang teman memilih untuk menjauh dari kita untuk berbagai alasan. Kita dapat marah karena mereka meninggalkan kita sebagai teman, selembut apapun mereka melakukannya. Kita telah melakukan segalanya untuk menjadi teman terbaik, kemudian mereka memalingkan punggung. Kita memiliki alasan untuk merasa sedih atau marah. Tapi apakah marah dapat membantu dan melegakan kita atau bahkan merasa senang? Tentu saja tidak, kita akan merasa sengsara. Hanya kita yang akan merasa terluka dengan semua kemarahan itu.
Lebih baik untuk terus menjalani hidup dan menerima bahwa beberapa persahabatan tercipta untuk selamanya dan beberapa hanya membutuhkan waktu singkat.
saya sangat suka
ReplyDelete